Ada beberapa petunjuk
untuk menentukan bahwa sebuah kalimat mengandung ide pokok atau tidak. Kalimat
yang mengandung ide pokok adalah kalimat utama paragraf dan kalimat yang tidak
mengandung ide pokok adalah kalimat penjelas atau mungkin kalimat sumbang. Nurhadi
(1989:7) menyatakan “fungsi kalimat dalam sebuah paragraf ada dua macam, yaitu
(a) sebagai wadah gagasan utama dan (b) sebagai penjelas, yaitu menjelaskan
kalimat utama atau sebagai penunjang saja”. Untuk menemukan kalimat yang
mengandung ide pokok, kita bisa melihat kata-kata kunci yang mengawali kalimat
itu. Peganglah kata-kata kunci itu untuk memutuskan apakah itu ide pokok atau
bukan. Kata kunci adalah kata yang terdapat pada sebuah kalimat, kata yang amat
dipentingkan.
Kata kunci dalam
paragraf, realitanya dapat berupa :
(1) kata yang diulang-ulang
(2) kata ganti atau
(3) kata atau frase
transisi.
Untuk memperjelas
uraian tersebut, berikut ini disajikan contoh paragraf.
(1) Binatang itu makhluk, seperti
juga manusia. (2) Semua isi alam ini
makhluk, artinya ciptaan Tuhan. (3)
Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ialah manusia. (4) Bahkan, dikatakan bahwa manusia itu wakil Tuhan di dunia. (5) Manusia diizinkan
oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. (6) Akan
tetapi, manusia dilarang
menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakannya. (Soedjito dan Hasan, 1986:44)
Contoh paragraf di
atas menunjukkan bahwa kata kuncinya adalah kata yang diulang-ulang.
Pengulangan kata makhluk terjadi
pada kalimat (1) dan (2). Pengulangan yang paling banyak adalah pengulangan
kata manusia pada
kalimat (1), (3), (4), (5), dan (6). Hal itu menunjukkan bahwa kalimat (1)
adalah kalimat utama paragraf tersebut karena kata-kata yang diulang berada
pada kalimat (1).
Perhatikan pula contoh
paragraf berikut ini.
(1) Pembaca selalu ingin
dapat membaca dengan tenang, bebas, dan leluasa. (2) Ia ingin berdikari, berpikir sendiri, menimbang-nimbang
sendiri, menarik kesimpulan sendiri, dan akhirnya menilai sendiri. (3) Segala
macam nasihat dan anjuran dalam karangan yang diakhiri dengan pidato, amanat,
dan sebagainya akan disambut -nya dengan
rasa tak senang. (4) Ia akan
merasa senang jika diperlakukan sebagai lawan bicara yang telah dewasa. (5) Ia tidak
mau lagi di anak kemarinkan.
Contoh paragraf di
atas menunjukkan bahwa kata kuncinya adalah kata pembaca beserta kata gantinya. Pada kalimat (2) diganti
dengan kata ia, kalimat
(3) diganti dengan –nya,
kalimat (4) dan (5) juga diganti dengan ia.Semua kata ganti itu menggantikan kata pembaca yang ada di kalimat
(1). Dengan demikian, kalimat utama paragraf tersebut adalah kalimat (1).
Lain lagi dengan
contoh paragraf berikut ini.
(1) Tenaga kerja di Jawa, Madura, Bali,
dan Lombok berlebih, sedang di pulau lain sedikit.
(2) Akibatnya, pembangunan
belum dapat dilakukan secara merata.
(3) Oleh karena itu, sebagian
penduduk dari keempat pulau itu dipindahkan ke pulau lain.
Pada contoh paragraf
di atas, kata kunci yang diamati berupa kata atau frasa transisi. Kalimat (2)
memiliki kata transisi akibatnya dan
kalimat (3) memiliki frasa transisi oleh
karena itu. Hanya kalimat (1) yang tidak memiliki kata atau frasa
transisi. Kalimat utama paragraf tersebut adalah kalimat (1).
Untuk menemukan
kalimat utama paragraf, kita harus memperhatikan kalimat dengan memadukan tiga
macam kata kunci tersebut. Perhatikanlah kalimat yang ada dalam paragraf yang
memiliki ciri-ciri:
(1) kata atau kata-katanya
diulang di kalimat lain
(2) kata atau
kata-katanya mendapat pengganti di kalimat lain dan
(3) kalimat yang sama
sekali tidak memiliki kata atau frasa transisi.
pejelasan bagus Kata Kunci
BalasHapus