UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
JURNAL
FITUR
PADA ANTARMUKA TELEMATIKA
DISUSUN OLEH :
1.
ADITYA
NURAHMAN (10110202)
2.
GENDIAN
BARRAN PERMANA (12110971)
3.
HERUL
FITMAN HERMAWAN (13110293)
ABSTRAKSI
Pada penulisan
artikel ini yang berjudul fitur-fitur pada telematika akan berfokus untuk
membahas layanan telematika yaitu fitur interface pada telematika, pendukung
dan perangkat yang digunakan pada telematika dan mamfaat, dan bidang apa saja
yang menggunakan fitur-fitur interface pada telematika kerugian pada
telematika.semoga artikel yang sederhana ini dapat memberi maamfaat untuk
pembaca dan mampu menjelaskan apa saja yang fitur yang berada pada telematika
secara singkat, padat dan jelas. Penerapan fitur interface pada telematika di
bidangnya. Makalah ini berusaha menjelaskan seluruh fitur pada interface telamatika
dan kegunaanya.
Kata kunci: Fitur-fitur,
Telematika, Manfaat telematika di segala bidang
ii
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................... i
Abstraksi........................................................................................................ ii
Daftar isi......................................................................................................... iii
Bab
I Pendahuluan............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Metode Penelitian.................................................................................... 2
Bab
II Landasan Teori........................................................................ 3
2.1
Pengenalan Telematika................................................................... 3
Bab
III Pembahasan............................................................................. 5
3.1 Hasil Dan Pembahasan.................................................................. 5
3.2 Layanan Teknologi Telematika...................................................... 5
3.3 Fitur-Fitur Pada Telematika........................................................... 7
Bab
IV Penutup...................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 17
Daftar
Pustaka........................................................................................ 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Teknologi telematika merupakan singkatan
dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Dalam perkembangannya,
teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi
energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan
dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini
informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya
dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga
mampu menyampaikan suatu informasi. Ketika Amerika Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983,
penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Mailinglist yang
dikenal tertua di Indonesia dibuat pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos
Lukuhay. Hingga tahun 1990-an, masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal
dan menggunakan teknologi telematika. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari
jumlah radio amatir yang menjangku hingga ke luar negeri. Dan terus
perkembangannya, teknologi telematika saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak
hal, menghubungkan pengajar dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi
belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara
elektronik.
Selanjutnya, teknologi mobile phone
begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya
antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat
bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48%
persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78%
dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada
masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen.
Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik
sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai
angka pengguna 2,5 juta. Agar tidak menjauh
dari tujuana penuisan artikel ini maka kami akan berfokus pada fitur-fitur
telematika , apa saja fitur tersebut dan fungsi kegunaannya.
1
1.2
Metode Penelitian
Metode penelitian terbagi menjadi 2
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada kesempatan kali ini
kelompok kami menggunakan metode kualitatif.untuk menyempurnkan penulisan kami
maka kelompok kami mencari bahan referensi melalui:
1.
Kami
mencari data-data dan artikel tentang fitur fitur interface pada telematika itu
sendiri lewat internet.
2. Kelompok kami menggunakan buku-buku yang
berkaitan dengan pengatar telematika sebagai penunjang, untuk digunakan sebagai
bahan referensi
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Telematika
Pada kesempatan ini kami ingin berbagi
Pengetahuan tentang telematika. kata “TELEMATIKA” yang seringkali
diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari hasil pencarian makna telematika ternyata telematika
merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang
kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi. Para praktisi mengatakan bahwa Telematics merupakan perpaduan dari dua
kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Untuk mengerti makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika” kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber : http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data jaringan komputer.
INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Untuk mengerti makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi dari Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika” kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber : http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data jaringan komputer.
3
Pengertian informatika adalah mencakup
struktur, sifat, dan interaksi dari beberapsa sistem yang di pakai untuk mengumpulkan
data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesaan data serta menampilkan
dalam bentuk informasi. Pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri
yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk telematika ini adalah layanan dial up ke
Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan
pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu
contoh telematika. Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai
untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah: Integrasi antara sistem
telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan
Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi
dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum , istilah telematika dipakai
juga untuk teknologi Sistem Navigasi atau Penempatan Global atau GPS (Global
Positioning System) sebagai bagian integral dari
komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah
telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (road vehicles dan vehicle telematics ) Di
Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di
sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal
Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi
Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
4
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Dan Pembahasan
Istilah telematika merupakan adopsi dari
bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu
telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora
dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe
[Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001]. Teknologi telematika merupakan singkatan
dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam perkembangannya,
teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi
energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan
dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia. Pada saat ini
informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja harus adanya
dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang sehingga
mampu menyampaikan suatu informasi.lalu zaman semakin berkembang dan teknologi
telematika pun semakin berkembang terbukti dengan teknologi mobile phone begitu
cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya
antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan
teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala
tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
3.2 Layanan Teknologi Telematika
Yang termasuk dalam telematika ini adalah
layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah
satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai
berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
(disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di
bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:
·
5
Penyiapan
perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
·
Pelaksanaan
kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
·
Perumusan
dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government,
e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta
standardisasi dan audit aplikasi telematika
·
Penyusunan
standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government,
e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta
standardisasi dan audit aplikasi telematika
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan
dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi
telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan
Informatika [Inpres No.6 Th. 2001,24 April 2001, h. 2]. Senada dengan pendapat
pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi,
ma = multimedia, dan tika = informatika [Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006]. Mengacu kepada penggunaan dikalangan
masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan
atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia
[Ib id., h. 235]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah
menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga
sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut
keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana
dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000
km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog
langsung, atau komunikasi interaktif [Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 234].
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat
disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut [Wawan Wardiana, Ibid.,
h.239-240].
1.
Telematika
adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.
Kemampuannya
adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon,
musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital
memungkinkan hal tersebut terjadi.
6
3.
Jasa
telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula
untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan
bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan
informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
3.3 Fitur-Fitur Pada Telematika
Dari penjelasan interface dan telematika
diatas, maka dapat saya simpulkan Interface telematika adalah merupakan sebuah
teknologi informasi yang berbasiskan pada interface yang memungkinkan pengguna
berinteraksi secara langsung. Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka telematika, keenam
fitur tersebut adalah head up display system, tangible user interface, computer
vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech syntetis,video
conference.
1.
Head
Up Display System
Head Up Display System adalah tampilan
transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan penggna melihat dari sudut
pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari alat ini yaitu pengguna
dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head up) dan melihat kea rah
depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrument.
Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk
penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan dalam handphone, kendaraan
bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu
Fixed HUD dan HMD.
·
Fixed
HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan
ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi
mesin yang bersangkutan misalkan pesawat tempur. System ini digynakan di
kebanyakan pesawat tempur.
·
HMD
lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan
kepala pengguna. Contoh HUDS, seperti General Motors yang
memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini,
pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan
bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan
7
bagian dari kerjasama antara
departemen pengembangan (R&D) GM dengan tim di University of California dan
Carnegie Mellon University.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
2.
Tangible
User Interface
Tangible User Interface, biasa disingkat
dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan
informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User
Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi
Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media
Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu
memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat
dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
Contohnya adalah sistem Topobo. Dimana
balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bertak bersama, tetapi
juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa
mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal
gerakan-gerakan ini.
3.
Computer
Vision
Computer Vision sering didefinisikan
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana computer
dapat mengenali objek yang diamati atau diobservasi. Arti dari computer vision
adalah merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat, dimana
mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas teretntu. Sebagai suatu ilmu, visi computer berkaitan
dengantori dibalik system buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data
gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa
kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi,
computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan
system.
Computer Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra
Computer Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra
8
dan pengenalan pola. Pengolahan citra (image
Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau gambar, proses ini
bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Dan pada pengenalan
pola (pattern recognition) berlangsung proses identifikasi objek pada citra
atau innterpretasi citra, dimana proses ini bertujuan unt mengekstrak informasi
atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra. Bersama Intelijensia Semu (Artificial Intelligence) akan
mampu menghasilkan system intelijen visual ( Visual Intelligence System).
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
·
Pengendalian
prosen (misalnya, sebuah robot industry atau kendaraan otonom).
·
Mendeteksi
peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
·
Mengorganisir
informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
·
Modeling
benda atau lingkungan (misalnya, industry inspeksi, analisis gambar medis atau
topografis model).
·
Interkasi
(misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia computer).
·
Visi
computer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan)
penglihatan biologis. Biologis visi, presepsi visual manusia adan berbagai
system ini beroperasi dalam hal prose-prosen fisiologis.
·
Sub
domain visi computer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan
video, pengenalan objek, belajar, pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar
restorasi.
4.
Browsing
Audio Data
Sebuah metode browsing jaringan
disediakan untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh sebuah IP.
Jaringan video atau audio metode browsing sesuai mencangkup langkah-langkah
dari:
·
Menjalankan
sebuah program splikasi komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi
yang disimpan dalam kamera IP.
·
Transmisi
untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh
program aplikasi.
·
Mendapatkakn
kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera
dan control kamera IP melalui kamera IP pribadi, dan Kopel
ke layanan server melalui alamat server pribadi sehina untuk mendapatkan video
atau audio dara yang ditembak oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap
video atau audio data yang ditembak
9
oleh kamera IP melalui Internet.
Penemuan ini berkaitan dengan system dan metode
untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau audio
system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing video atau
audio. Singkatnya, browsing audio data ini
adalah suatu fasilitas yang dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya,
dengan mengetahui elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut.
Misalnya kita ingin mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa
pencipta dari file audio tersebut.
5.
Speech
Recognition
Automatic Speech Recognition (ASR)
adalah suatu pengembangan teknik dan system yang memungkinkan computer untuk
menerima masukan berupa kata yang di ucap. Teknologi ini, memungkinkan suatu
perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dnegan cara
digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan pola tertentu
yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya
mejadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara sekumpulan angka
yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika
kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat
ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh perangkat teknologi
sebagao sebuah komando untuk melakkan suatu pekerjaan, misalnya penekanan
tombol pada telepon genggam yang dilalukan secara otomatis dengan komando
suara.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi
dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang
berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi berdasarkan kata yang
diucapkan). Alat ini
sudah ada sejak tahun 1940, dimana pada tahun tersebuut perussahaan American
Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembankan suatu
perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia.
Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari perusahaan tersebut sudah
berhasil membuat
10
suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah
dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat membuat perangkat yang dapat
megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini menjadi fungsional sejak tahun
1980-an dan hingga sekarang masih akan terus dikembangkan dan ditingkatkan
keefektifannya.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
Bidang komunikasi.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
Bidang komunikasi.
Dalam bidang komunikasi terdapat
beberapa jenis alat pengenalan ucap, seperti :
·
Komando
suara
Komando suara adalah suatu program pada
computer yang melakukan perintahberdasarkan komando suara pengguna. Contohnya
pada aplikasi Microsoft voice yang berbasis bahasa inggris. Ketika pengguna
mengatakan “mulai kalkulator” dengan intonasi data tata bahasa yang sesuai.
Maka, computer akan segera membuka aplikasi kalkulator.
Jika komando suara yang diberikan sesuai dengan
daftar perintah yang tersedia. Aplikasi akan memastikan komando suara dengan
menampilkan tulisan “apakah anda meminta saya untuk ‘memulai kalkulator’?”,
untuk melakukan verifikasi. Pengguna cupuk mengatakan “lakukan” dan computer
akan langsung beroperasi.
·
Pendiktean
Pendiktean adalah sebuah prosen mendikte
yang sekarang ini banyak dimanfaaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian.
Contohnya pada aplikasi Microsoft dictation yang merupakan aplikasi yang dapat
menulikan apa yang diucapkan pengguna secara otomatis.
·
Telepon
Pada telepon, teknologi pengenalan
ucapaan yang digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat
menelpon nomor tujuan dengan komando suara.
Bidang kesehatan, alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang
kesehatan untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas. Contohnya
ada pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna aatau Voice User Interface (VUI)
yang menggunakan teknologi pengenalan ucapan dimana pengendalian saklar lampu.
Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual dengan menggerakkkan saklar
tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk ucapan sebagai saklarnya.
Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat menggerakkan saklar
karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak hanya untuk lampu saja tetapi
bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang lain.
Bidang militer.
Bidang militer.
11
Dalam bidang militer juga terdapat
beberapa macam alat pengenalan ucap :
·
Pelatihan
penerbangan adalah Aplikasi alat pengenal ucapan dalam bahasa militer adala
pada pengaturan lalu-lintas udara atau yang dikenal dengan Air Traffic
Controllers (ATC) yang dipakai oleh para pilot untuk mendapatkan keterangan
mengenai keadaan lalu-lintas udara seperti radar, cuaca, dan navigasi. Alat
pengenal ucapan digunakan sebagai pengganti operator yang memberikan informasi
kepada pilot dengan cara berdialog.
·
Helicopter
adalah Aplikasi alat pengenalan ucapan pada helicopter digunakan untuk
berkomunikasi lewat radio dan menyesuaikan system navigasi. Alat ini, sangat
diperlukan pada helicopter karena ketika sedang terbang, sangat banyak gangguan
yang akan menyulitkan pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi
dengan memencet tombol terlebih dahulu.
Kelebihan alat pengenal ucapan.
Kelebihan dari peralatan yang menggunakan
teknologi ini adalah :
·
Cepat
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member umpan balik atas komando kita.
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member umpan balik atas komando kita.
·
Mudah
digunakan
Kemudahan teknologi ini juga dapat
dilihat dalam aplikasi komando suara. Komando biasanya kita memasukkan ke dalam
computer dengan menggunakan tatikus atau papan ketik, kini dapat dengan mudah
kita lakukan tanpa perangkat keras, yaitu dengan menggunakan komando suara.
Kekurangan alat pengenal ucapan.
Kekurangan dari peralatan yang menggunakan
teknologi ini adalah :
·
Rawan
terhadap gangguan
Hal ini disebabkan oleh proses sinyal
suara yang masih berbasis frekuensi. Ketika sebuah informasi dalam sinyal suara
mempunyai komponen frekuensi yang sama banyaknya dengan komponen frekuensi
gangguannya, akan sulit untuk memisahkan gangguan dari sinyal suara tersebut.
12
·
Jumlah
kata yang dapat dikenal terbatas. Hal ini disebabkan pengenalan ucapan berkerja dengan
cara mencari kemiripan dengan basis data yang dimiliki.
6.
Speech
Syntesis
Speech synthesis atau pidato sintesis
adalah produksi buatan manusia pidato. Sebuah ssistem computer yang digunakan
untuk tujuan ini disebut speech synthezer, dan dapat diimplementasikan dalam
perangkat lunak atau perangkat keras. Text-to-speech (TTS) system bahsa normal
mengkonversi teks ke dalam pidato. System lain membuat representasi linguistic
simbolis seperti transkripsi fonetik bicara.
Pidato buatan dapat dibuat dengan
potongan-potongan concatenating pidato yang direkam disimpan dalam databace.
Sestem berbeda dalam ukuran pidato yang tersimpan unit, sebuah system yang
menyimpan telepon memberikan rentang output terbesar, tetapi kirang jelas.
Untuk keperluan khusus domain, yang menyimpan seluruh kata-kata atau kalimat
memungkinkan output yang berkualitas tinggi. Atau, synthesizer dapat
menggabungkan sebuah model dari system vocal dan karakteristik suara manusia
lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik” output suara. Kualitas
synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara manusia dan kemapuannya
untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram yang memungkinkan
orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk mendengarkan karya-karya
tulis di computer rumah. A text-to-speech system (atau “mesin”) adalah terdiri
dari dua bagian: front-end dan back-end. Front-end memiliki dua tugas utama.
Pertama, mengubah teks mentah berisi simbol seperti angka dan singkatan menjadi
setara dengan tertulis-kata-kata. Proses ini sering disebut normalisasi teks,
pra-pengolahan, atau tokenization. Front-end kemudian menetapkan transkripsi
fonetik untuk setiap kata, dan membagi dan menandai teks ke prosodic unit
seperti frase dan kalimat. Proses transkripsi fonetik untuk menetapkan
kata-kata ini disebut teks-ke-fonem atau grafem-ke-fonem konversi. Fonetis
transkripsi dan informasi ilmu persajakan bersama-sama membentuk representasi
simbolik yang linguistik output dengan front-end. Back-end-sering disebut
sebagai synthesizer-maka mengubah representasi linguistic simbolik menjadi
suara. Synthesizer teknologi kualitas yang
paling penting dari sebuah sistem sintesis pidato kewajaran dan dimengerti.
Kewajaran menggambarkan seberapa dekat output terdengar seperti ucapan manusia,
sementara dimengerti adalah kemudahan yang keluaran dipahami. Pidato
synthesizer yang ideal adalah alami dan dipahami. Pidato sistem sintesis
biasanya mencoba untuk memaksimalkan dua karakteristik
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
13
7.
Video
Conference
Layanan video conference merupakan
layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi
yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya
dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan
standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference
terdiri dari:
·
Terminal
video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada
di sisi pengguna video conference.
·
MCU
(Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai
pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
·
Gateway
dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video
conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Jenis Video ConferenceJenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian [teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)] :
Jenis Video ConferenceJenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian [teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)] :
o
Real
Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi
yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
o
Active
Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan
komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi
yang baik dan interaktif.
o
Passive
Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan
hubungan yang seketika dan interaktif. Sistem Terminal Video Conference.
Jenis video conference menurut system terminalnya
dibagi menjadi 2 bagian :
1. Special video conference terminal,
merupakan suatu terminal khusus sebagai hasil integrasi produk-produk modular
video conference. Bagian ini pengembangan dari traditional video conference
yang ditambahkan dengan perangkat seperti komputer dan faks.
2. PC-based video conference terminal,
seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan kemampuannya dengan menambahkan
video codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya.
Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Shared Bandwidth, pemakaian lebar pita
secara bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti LAN.
14
2. Dedicated Bandwidth, pemakaian lebar
pita frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung LAN.
3. Allocated Bandwdth, pengalokasian lebar
pita frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti pada system
isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9, Isochronus Ethernet (isoENET), 100mbps
Ethernet dengan protocol prioritas permintaan dan Cell Reley serta ATM.
Tujuan sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
Tujuan sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua lambang ikon bisa bersifat universal.
Manfaat telematika bagi masyarakat
antara lain : dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri.
Kerugian Telematika:
1.
Tindakan
kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan
yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit
dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan
data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2.
Penyebaran
virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail
sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.Kejahatan Telematika sebagai
Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human
trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
3.
Kejahatan
telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada
di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu
15
kredit milik orang Rusia dan
orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet
retailer.
4.
Kejahatan
telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar
Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti
(cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas
Harvard.
5.
Kejahatan
telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah
pengrusakan yang dilakukan olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan
Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar.
Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga
banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti
tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena
tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat
transnasional.
16
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat 7 macam fitur pada antarmuka
telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display system, tangible user
interface, computer vision, browsing audio data, speech recognition, dan speech
syntetis,video conference dan semua dar kesuluruhan interface memiliki
kekurangan maupun kelebihan.dan seluruh fitur pada interface telematika sangat
membantu sekali untuk seluruh bidang , baik dibidang e-goverment, e-bussiness, kesehatan,
militer dan komunikasi
17
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006, (http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
[2]
fitur-fitur pada telematika (http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/11)
[3]
teknologi layanan dan fitur di interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)-fitur-di-interface-telamatika).
[4]
Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001, (http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm)
[5]sucipto
(http://e-majalah.com/0508sucipto.html)
[6]
Intan Innayatun Soeparna, Jurnal “Kejahatan Telematika Sebagai Kejahatan
Transnasional”
[7]
Wawan Wardiana, "Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia",
Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM,
Bandung, 9 Juli 2002, h.2
[8]
Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan
Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989).
[9]
(http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics)
[10]
Ir. Hasanuddin Sirait, MT”jurnal sejarah perkembangan teknologi telematika”
http://www.hsirait.wordpress.com, 2009
Sumber : http://abas-nr.blogspot.com/2012/01/mata-kuliah-pengantar-telematika-fitur_07.html
18
0 komentar:
Posting Komentar