UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER& TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
Depok
2014
ABSTRAKSI
Aditya
Nurahman. 10110202
Gendian Barran Permana. 12110971
Herul Fitman Hermawan. 13110293
JURNAL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI, SISTEM PENDINGIN AIR DAN TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI”
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata kunci: media pembelajaran, sistem bahan bakar injeksi, sistem pendingin air, transmisi otomatis
(iii + 15 halaman)
Penelitian kolaboratif ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran, yang bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan, tingkat validitas, dan kelayakan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendingin air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe flash. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Research and Development (R & D). prosedur yang dilakukan terdiri dari: a) Analisis kebutuhan, b) Pengembangan produk media pembelajaran, c) Uji validasi oleh ahli materi dan ahli media, d) Revisi, e) Uji coba oleh mahasiswa selaku pengguna, e) Revisi, f) Hasil akhir pembuatan media pembelajaran. Hasil yang didapatkan yaitu: 1) Proses pengembangan media pembelajaran Proses pembuatan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe dilakukan melalui tahapan identifikasi kompetensi sesuai dengan media yang akan dikembangkan, pembuatan rancangan materi, pengumpulan bahan-bahan, pembuatan media dengan adobe flash, validasi dari ahli materi, ahli media, dan mahasiswa selaku pengguna, 2) Media pembelajaran yang dibuat memiliki tingkat kesesuaian dengan silabus sebesar 2.67 (sesuai) dan aspek belajar mandiri 4.0 (sangat bisa dipergunakan untuk belajar secara mandiri oleh mahasiswa), dan 3) Media pembelajaran yang dikembangkan memiliki penilaian kelayakan dengan skor 2.71 (layak) oleh ahli media dan 2.65 (layak) oleh mahasiswa selaku pengguna media pembelajaran.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.....................................................................................................................i
Abstraksi............................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB 2 KAJIAN TEORI....................................................................................................6
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................7
BAB 4 HASIL PENELITIAN...........................................................................................10
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah di dalam pembukaan undang undang dasar negara Republik Bangsa Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang harus sangat diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan disuatu instansi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar ( SD ) sampai diperan tinggi ( PT ). Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mulai Tahun Akademik 2009/2010 mulai menerapkan kurikulum baru (Kurikulum 2009) yang diberlakukan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan Pendidikan Teknik Otomotif baik dari program studi D3 Teknik Otomotif maupun S1 Pendidikan Teknik Otomotif. Pada Kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Universitas NegeriYogyakarta (FT UNY) terdapat matakuliah Teknologi Sepeda Motor dengan Kode OTO 225 yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Otomotif pada semester genap tahun pertama. Materi pembelajaran yang terdapat matakuliah tersebut sebagian besar merupakan materi-materi lanjutan atau pendalaman dari materi-materi yang pernah dipelajari di Aemester sebelumnya (semester ganijl) yaitu dengan pertimbangan pemilihannya pada materi-materi pembelajaran yang sangat dibutuhkan dan terpakai dalam matakuliah-matakuliah lainnya pada semester-semester selanjutnya, baik matakuliah keahlian dasar umum, matakuliah keahlian umum maupun matakuliah keahlian khusus di jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor pada materi sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor
1
dengan Programmable Fuel Injection (PGM-FI) merupakan salah satu matakuliah dari Bidang Teknik Otomotif yang ditempuh pada semester genap di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Materi ini mengandung karakteristik pesan yang cukup abstrak sehingga memerlukan media pembelajaran yang menarik bagi mahasiswa. Sementara ini, proses belajar mengajar matakuliah teknologi sepeda motor injeksi sub bidang sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis dilakukan dengan keterbatasan sumber belajar, yang semestinya bisa digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari materi sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis. Dengan kata lain, media pembelajaran yang memuat bahan pembelajaran ini masih langka karena hanya menggunakan buku teks (media cetak). Oleh karena itu pola pembelajarannya masih konservatif, yakni dosen dan mahasiswa berpegang pada buku teks untuk membahas materi kuliah. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting adalah metode dan media pendidikan, kedua aspek ini saling berkaitan. Media pendidikan merupakan suatu sarana komunikasi pembawa pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan untuk menunjang proses pembelajaran. Media pendidikan membuat proses belajar mengajar akan lebih menarik mahasiswa, materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga lebih dapat dipahami oleh mahasiswa dan memungkinkan mahasiswa menguasai tujuan mengajar dengan lebih baik. Ciri media yang baik adalah menarik dan mudah dipahami. Menarik diartikan bahwa media tersebut dapat mengoptimalkan perhatian mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Mudah dipahami yaitu media tersebut menerangkan dengan cermat, jelas dan runtut sehingga mahasiswa tidak mengalami kebingungan dalam menyerap informasi yang disampaikan. Media pendidikan juga akan membuat metode mendidik akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata kata oleh pendidik, sehingga mahasiswa tidak akan bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga. Mahasiswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
2
sebab tidak hanya mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga aktifitas lain, seperti mengamati melakukan dan mendemontrasikan. Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional tersebut memiliki beberapa kekurangan, antara lain: 1) pembelajaran tidak diawali dengan upaya memberikan daya tarik belajar sehingga semangat mahasiswa rendah; 2) pembelajaran tidak diawali dengan penginformasian tujuan khusus, sehingga mahasiswa tidak mengetahui tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pembelajaran, 3) pembelajaran tidak dilengkapi dengan test sehingga menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan belajar dalam mempelajari materi berikutnya, 4) pembelajaran tidak dilengkapi dengan umpan balik terhadap jawaban soal-soal sehingga mempersulit mahasiswa karena tidak mengetahui mana jawabannya yang benar atau salah. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran adalah media berbasis komputer, media berbasis komputer mampu menampilkan gambar gerak atau animasi animasi (macromedia flash, video pembelajaran ). Penggunaan media berbasis komputer sebagai media pembelajaran akan lebih membuat suasana pembelajaran lebih menarik dibanding hanya dengan metode ceramah yang hanya monoton. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa belum banyak memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer khususnya media yang mampu menampilkan gambar gerak atau animasi animasi dengan maksimal untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran perlu ditumbuhkan rasa senang dan gembira pada diri siswa. Apabila mahasiswa telah merasa senang dan gembira dalam belajar maka dengan sendirinya akan tumbuh minat belajar mahasiswa terhadap mata pelajaran tersebut. Akibatnya adanya minat inilah yang akan menimbulkan sikap positif dan berpengaruh terhadap daya serap mahasiswa pada pelajarn tersebut sehingga diharapkan mahasiswa dapat mudah mengerti dan paham akan materi pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal permasalahan pada pembelajaran modul konvensional, maka diperlukan suatu rekayasa teknologi dengan merancang
3
suatu media pembelajaran yang memiliki fungsi dan manfaat yang lebih dari pada modul konvensional. Pilihan media yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dengan demikian untuk menyikapi masalah tersebut diatas yaitu dengan adanya suatu media pembelajaran yang mudah dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa yaitu media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi menggunakan software Macromedia Flash.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat karena hanya mengandalkan media sederhana seperti papan tulis, buku paket atau dari foto copy yang diberikan oleh dosen.
2.Proses kegiatan belajar mengajar masih sederhana dengan didominasi kegiatan seperti mencatat di papan tulis dan ceramah.
3.Banyak hal yang mengakibatkan minat belajar mahasiswa kurang yakni bisa berasal dari diri mahasiswa sendiri ataupun dari luar pribadi mahasiswa itu sendiri.
4.Salah satu jenis media pembelajaran yang sedang berkembangan saat ini adalah berbasis komputer, media berbasis komputer mampu menampilkan gambar gerak atau animasi animasi (macromedia flash, video pembelajaran ).
1.3. Identifikasi Masalah
Penelitian mengenai minat belajar mencakup berbagai aspek yang luas dan mendalam karena dipengaruhi oleh banyak hal seperti yang telah diuraikan pada latar belakang . Sebagai upaya memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari penafsiran yang menyimpang tentang masalah dalam penelitian, maka diadakan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka diadakan pembatasan masalah
4
Dilihat dari identifikasi masalah, terdapat banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap minat belajar. Didasarkan atas berbagai pertimbangan dan peneliti yang berupa keterbatasan kemampuan baik secara materi maupun pengetahuan yang dimiliki, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada Pengembangan Media Pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi menggunakan software Macromedia Flash.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi yang ada di bengkel sepeda motor Jurdiknik Otomotif FT UNY adalah :
1.Untuk mengetahui proses pembuatan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe.
2.Untuk mengetahui tingkat validitas media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe flah.
3.Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe flash
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Deskripsi Teori
1.Pembelajaran
Pembelajaran dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1995: 105) adalah proses atau cara menjadikan orang hidup belajar. Di samping itu pembelajaran merupakan identitas aktifitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan, dan diakhiri dengan evaluasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:284), adalah kegiatan dosen secara terprogram dalam desain instruksional, yang meliputi materi, alat, metode, dan sebagainya untuk membuat mahasiswa aktif dalam mencapai tujuan peningkatan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar tertuju kepda apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh dosen sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pad saat trjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa, serta antar mahasiswa dengan mahasiswa disaat pembelajaran sedang berlangsung. Dengan kata lain pemebelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi anatar mahasiswa dengan pendididk serta antara mahasiswa dalam rangka perubahan sikap (Suherman 1992). Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan mahasiswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, kertampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serais dengan sesama, atau suatau hasil belajar yang diinginkan. Proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu dari dosen kepada mahasiswa, melainkan suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antar dosen denagn mahasiswa serta antara mahasiswa dengan mahasiswa. Pembelajaran hendaknya tidak menganut
paradigma transfer of knowledge, yang mengandung makna bahwa mahasiswa merupakan objek dari belajar. Tapi upaya untuk membelajarkan mahasiswa. Ditandai dengan memilih kegiatan, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajarn yang diinginkan. Pemilihan , penetapan, dan pengembangan metode ini didasrkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancanagan sebagi upaya membelajarkan mahasiswa.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Model Pengembangan
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal Research and Development (R & D). Metode penelitian Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengashilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2008).
Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual dan model teoritik.
Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang dikembangkan. Model teoritik adalah model
yang menggambarkan kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.
Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan produk yang dihasilkan dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus melalui langkah-langkah tertentu yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tersebut. Pada
penelitian pengembangan ini akan berfokus produk, media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis dengan Macromedia Flash. Sebagai landasan pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis dengan Macromedia Flash menggunakan model pengembangan Borg
dan Gall (1983) yang menyarankan penggunaan prosedur penelitian pengembangan terdiri atas sepuluh langkah yaitu, (a) penelitian dan pengumpulan informasi, (b) perencanaan, (c) pengembangan produk awal (d) Uji coba lapangan tahap awal (kelompok kecil) , (e) revisi, (f) uji coba
lapangan kelompok besar , (g) revisi, (h) uji coba lapangan kelompok besar, (i) revisi produk akhir, dan (j) desimenasi atau implementasi.
7
B.Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh dalam membuat produk. Dalam pengembangan media pembelajaran ini produk yang akan dihasilkan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis berbasis komputer pada mata kuliah praktik teknologi sepeda motor di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah modifikasi dari prosedur pengembangan yang oleh Borg dan Gall. Pada pengembangan media pembelajaran ini prosedur yang dilakukan terdiri dari: a) Analisis kebutuhan, b) Pengembangan produk media pembelajaran, c) Uji validasi oleh ahli materi dan ahli media, d) Revisi,
e) Uji coba oleh mahasiswa selaku pengguna, e) Revisi, f) Hasil akhir pembuatan media pembelajaran.
C.Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek yang dipilih untuk melakukan uji validasi produk adalah ahli
materi dipilih 1 orang dari dosen Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif UNY dan ahli media dipilih 1 orang dari dosen Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif UNY. Subyek penelitian untuk uji
coba kelompok kecil adalah 30 mahasiswa kelas mata kuliah teknologi sepeda motor Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket untuk mengumpulkan data baik dari ahli materi, ahli media, dan mahasiswa.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010 : 29).
Untuk menentukan kategori kelayakan dari video pembelajaran ini,
dipakai skala pengukuran skala likert. Dengan skala pengukuran skala likert, data yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif
(Sugiyono, 2008 : 141).
8
Untuk menentukan kategori kelayakan dari media pembelajaran ini, dipakai skala pengukuran skala likert. Dengan skala pengukuran skala likert, data yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2009: 141).
Data mengenai pendapat atau tanggapan ahli materi, ahli media, dan mahasiswa yang dikumpulkan melalui kuesioner/angket dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dianalisis dengan kriteria sebagai berikut:
Angka 4 = sangat setuju/sangat layak
Angka 3 = setuju/layak
Angka 2 = tidak setuju/tidak layak
Angka 1 = sangat tidak setuju/sangat tidak layak
Untuk skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai pada skala 4 (Suharso, 2006: 52-53)
Tabel
1. Konversi Skor ke nilai pada skala 4
Interval Skor
|
Kategori
|
1 – 1,75
|
Sangat tidak layak
|
1,76
– 2,51
|
Tidak Layak
|
2,52
– 3,27
|
Layak
|
3,28 – 4,03
|
Sangat layak
|
Sedangkan untuk mendapatkan skor rata-rata penilaian terhadap media pembelajaran berbasis komputer hasil pengembangan menggunakan rumus sebagai berikut:
Mn =S_x
n
Keterangan :
Mn : rerata
∑ : Jumlah skor
N : jumlah responden
Dengan demikian, skor tiap butir tanggapan yang diperoleh dapat dikonversikan menjadi nilai untuk mengetahui kategori setiap butir tanggapan/rata-rata secara keseluruhan terhadap media pembelajaran berbasis komputer hasil pengembangan.
9
Dengan berpedoman pada Tabel 7, akan lebih mudah untuk memberikan suatu kriteria nilai bahwa media pembelajaran berbasis komputer hasil pengembangan sudah layak atau belum digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik dari aspek pembelajaran, aspek materi maupun aspek media.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI
1. Proses pengembangan media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar
injeksi, sistem pendinginan air, dan transmisi otomatis pada sepeda motor
matic injeksi
Proses pengembangan media pembelajaran interaktif sistem bahan
bakar injeksi, sistem pendingin air, dan transmisi otomatis pada sepeda motor
matic injeksi dilakukan secara kolaboratif antara 3 dosen peneliti dan 3 orang
mahasiswa S1 Pendidikan Teknik otomotif. Mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2010 yang sudah mengambil mata kuliah skripsi dan termasuk mahasiswa yang menerima beasiswa bidik misi. Setiap mahasiswa diminta untuk mengembangkan 1 media pembelajaran sesuai dengan judul penelitian kolaborasi. Sampai dengan laporan ini ditulis, mahasiswa yang menjadi anggota tim penelitian kolaborasi sudah mendapatkan persetujuan
judul skripsi, menyusun proposal skripsi, dan melakukan pembuatan media pembelajaran interaktif.
Pengembangan media interaktif menggunakan software adobe flash
CS 3 dan CS 4. Pengembangan media dilakukan mulai dari identifikasi
kompetensi sesuai dengan media yang akan dikembangkan, pembuatan
rancangan materi, pengumpulan bahan-bahan, pembuatan media dengan
adobe flash, validasi dari ahli materi, ahli media, dan mahasiswa selaku
pengguna.
10
Dosen pembimbing selalu aktif dalam melakukan monitoring,
supervisi, dan evaluasi terhadap media yang dikembangkan oleh mahasiswa. Proses pembuatan media interaktif sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air, dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi membutuhkan waktu 1 bulan.
a. Faktor-faktor pendukung yang memberikan kemudahan dalam proses
pembuatan media pembelajaran interaktif ini yaitu:
1) Dosen pembimbing aktif dalam memberikan bimbingan
2) Adanya tutor sebaya yang membantu dalam mempelajari penggunaan
software adobe flash
3) Kemudahan dalam mengakses materi yang dibutuhkan
4) Kemudahan dalam mendapatkan software adobe flash
b. Faktor-faktor penghambat yang memberikan kemudahan dalam proses
pembuatan media pembelajaran interaktif ini yaitu:
1) Kesulitan dalam mendapatkan materi yang relatif baru.
2) Terdapat materi berupa video dan animasi yang harus membuat sendiri
sejak awal.
2. Hasil pengembangan media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar
injeksi, sistem pendinginan air, dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi.
Hasil pengembangan media pembelajaran berupa materi pembelajaran
interaktif sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air, dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dalam bentuk CD pembelajaran. Media yang dikembangkan dapat dipergunakan disemua komputer atau laptop tanpa harus menginstall sofware adobe flash terlebih dahulu. Setiap media pembelajaran yang dikembangkan memuat daftar kompetensi, materi pembelajaran, dan evaluasi yang sesuai dengan materi.
11
3. Penilaian Ahli materi, Ahli media, dan Mahasiswa.
a. Penilaian Ahli Materi
Skor penilaian dari ahli materi tentang media pembelajaran yang dibuat
adalah sebagai berikut. Skor untuk penilaian aspek relevansi materi
dengan silabus 2.67 menunjukkan bahwa materi yang dibuat sesuai dengan
silabus tentang materi yang dikembangkan. Skor aspek belajar mandiri 4.0
menunjukkan bahwa media yang dikembangkan dapat dipergunakan
secara mandiri oleh mahasiswa sebagai bahan penunjang untuk belajar.
Bahan penunjang untuk belajar berarti mahasiswa dapat belajar tentang
materi yang ada dalam media pembelajaran sekaligus menguji
kemampuannya dengan mengerjakan soal-soal dalam evaluasi.
b. Penilaian Ahli Media
Skor penilaian dari ahli media tentang media pembelajaran yang dibuat
adalah sebai berikut. Rata-rata skor skor untuk aspek intepretasi visual
adalah 2.75 (layak), desain visual 2.6 (layak), aspek grafis 2.63 (layak),
aspek prosedur 2.85 (layak). Rata-rata total skor penilaian dari ahli media
yaitu 2.71 (layak). Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang
dibuat layak dipergunakan untuk membantu penyampaian materi dalam
proses pembelajaran
c. Penilaian Mahasiswa
Skor penilaian dari mahasiswa selaku object penggunaan media
pembelajaran adalah sebai berikut. Rata-rata skor skor untuk aspek
intepretasi visual adalah 3.02 (layak), desain visual 2.55 (layak), aspek
grafis 2.61 (layak), aspek prosedur 2.61 (layak). Rata-rata total skor
penilaian dari mahasiswa yaitu 2.65 (layak). Hal ini menunjukkan bahwa
media pembelajaran yang dibuat layak dipergunakan untuk membantu
penyampaian materi dalam proses pembelajaran.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah dilakukan pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis sepeda motor matic injeksipada mata kuliah praktik teknologi sepeda motor di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi
dengan menggunakan software Adobe dilakukan melalui tahapan identifikasi
kompetensi sesuai dengan media yang akan dikembangkan, pembuatan
rancangan materi, pengumpulan bahan-bahan, pembuatan media dengan
adobe flash, validasi dari ahli materi, ahli media, dan mahasiswa selaku
pengguna.
2. Media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan
transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan
software Adobe flash memiliki tingkat kesesuaian dengan silabus sebesar 2.67
(sesuai) dan aspek belajar mandiri 4.0 (sangat bisa dipergunakan untuk belajar
secara mandiri oleh mahasiswa).
3. Media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan
transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan
software Adobe flash memiliki penilaian yang dengan skor 2.71 (layak) oleh
ahli media dan 2.65 (layak) oleh mahasiswa selaku pengguna media
pembelajaran.
13
B. Saran
1. Media yang dikembangkan dapat dioptimalkan untuk proses pembelajaran mata kuliah Teknik Sepeda Motor di Jurusan
PT. Otomotif FT UNY.
2. Bimbingan yang dilakukan terhadap mahasiswa dapat terus dilakukan secara intensif walaupun waktu untuk penelitian kolaborasi telah berakhir supaya tujuan penelitian kolaborasi untuk membantu mempercepat penyelesaian tugas akhir skripsi mahasiswa dapat tercapai.
14
DAFTAR PUSTAKA
Amien Nugroho. (2005). Ensiklopedi Otomotif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Azhar, Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.
Anita Lie (2005). Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ariesto Hadi Sutopo (2003). Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta:Graha Ilmu
Anonim. (1989). Workshop Manual Daihatsu F300 (EFI System). Daihatsu Motor CO., LTD.
Anonim. (1988). Pedoman Reparasi Mesin 3S-FE Jakarta: Toyota FE. Astra
Motor.
Anonim. (1994). Training Manual EFI (Electronic Fuel Injection) Step 2, Vol 5.
Jakarta: Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Toyota Training Manual Step 1. Jakarta : Toyota Astra Motor.
Anonim. (2000). Pedoman Reparasi Mesin 5A-FE Soluna. Jakarta: Toyota Astra Motor.
Anonim. (2002). Sistem Injeksi Bensin Elektronis dan Manajemen Mesin. Jakarta: PT. TTA Indonesia.
Anonim. (2003). Pedoman Proyek Akhir. Yogyakarta: Tim penyusun pedoman Proyek Akhir Universitas Negeri Yogyakarta.
Howstuffinmycarworks. (2007). Fuel injection system.
www.howstuffinmycarworks.com/Fuel_injection_system.
Moch. Solikin. (2005). Sistem Injeksi Bahan Bakar Motor Bensin (EFI system).
Yogyakarta: Kampong Ilmu.
15
Otomotif-online.com. (2008). Sistem Injeksi Elektronik.
Phillips.R. 1997. The Developer’s handbook to Interactive Multimedia.aUSA :Stirling
Richard A. Schwier, Earl R. Misanchuk.(1993). Interactive Multimedia
Instruction. New Jersey : Education Technology Publication,Inc.
Robert E. Slavin (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Sardiman A.M (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Sadiman, Arif.S. (2007). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,adan Pemanfaatannya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Suwarsih Madya. (2006). Teori dan praktek Penelitian Tindakan Kelas (Action
Research). Bandung: Alfabeta.
Suyanto, M. (2005). Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI
Soenarto, S. (2005). Pembahasan hasil penelitian: pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif mata kuliah tata hidang. Jurnal Inotek
volume 9, no 1, 2005.
Wina Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
16
0 komentar:
Posting Komentar