A. ISD Sebagai Salah Satu MKDU
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa memahami hakekat dan fungsi ISD dalam Perguruan Tinggi
Tujuan Instruksional Khusus :
- Menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
- Menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi
- Menjelaskan latar belakang diberikannya ISD
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ISD
- Menyebut tujuan ISD
- Menyebutkan 3 kelompok ilmu pengetahuan
- Menjelaskan pengertian masalah sosial
- Memberikan contoh masalah sosial
__________________________________________________________________________________
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM
Menghadapi maasalah - masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan negara, maka diselenggarakannya program - program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :
- Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
- Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah - masalah dan kenyataan - kenyataan sosial yang timbul didalam masyarakat indonesia
- Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunukasi
Jadi, pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya, demikian juga berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.
Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universitas dan institut kemudian dikanal dengan dengan Mata Kuliah Dasar Umum atau MKDU yang terdiri dari beberapa mata kuliah, yaitu : 1) Agama, 2) Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD, 6) ISD.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan mata kuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuannya adalah semata - mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah - masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
Secara khusus, mata kuliah dasat umum bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang :
- Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai - nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
- Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
- Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
- Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama - sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama - sama berperan serta didalam pelestariannya
LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN ISD
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga - tenaga terampil untuk mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan eksploitasi kekayaan Negara.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi masyarakat kita sendiri. Perguruan tinggi seolah - olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana - sarjana "tukang" tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana - sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
- Kemampuan akademis, adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
- Kemampuan professional, adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
- Kemampuan personal, adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, dan tingkah laku serta tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai - nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
ISD sebagai bagian dari MKDU mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri, tetapi menggunakan pengertian - pengertian (fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah - masalah sosial, khususnya masalah - masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
- Berbagai kenyataan yang bersama - sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
- Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang masing - masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola - pola pemikiran dan pola - pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola - pola pemikiran dan pola - pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan - pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Tegasnya,
ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep - konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala - gejala sosial agarr daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat menjadi lebih besar.
ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
- Ilmu - ilmu alamiah (natural science). Ilmu - ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan - keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmian. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan - keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar 100 5 salah.
- Ilmu - ilmu sosial (social science). Ilmu - ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan - keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu - ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 1005 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keturunan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
- Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan - kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa - peristiwa dan kenyataan - kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai - nilai moral dan pranata - pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan - hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian : Pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upayamencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai ppengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
B. Penduduk, Masyarrakat dan Kebudayaan
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan.
Tujuan Instruksional Khusus :
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penduduk
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kebudayaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang permasalahan penduduk
- Mahasiswa dapat menuliskan rumusan angka kelahiran
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian angka kelahiran
- Mahasiswa dapat menjelaskan dinamika penduduk
- Mahasiswa dapat menyebutkan tiga pyramid penduduk
- Mahasiswa dapat menjelaskan pyramid penduduk muda, pyramid penduduk tua dan pyramid penduduk stasioner
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang persebaran penduduk
- mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kebudayaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan 7 unsur kebudayaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan wujud kebudayaan
- Dapat menerangkan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
- Mahasiswa dapat menjelaskan 4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya
- Mahasiswa dapat memberikan contoh norma - norma yang ada di masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan 8 pranata sosial yang ada di masyarakat
PENDAHULUAN
Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep - konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Penduduk disini yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk / populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu.
Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, merupakan dwi tunggal, dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat. Penduduk dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu.
Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sisoal manusia yang menempati wilayah tertentu, memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Tanpa pranata sosial, kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia. Karya manusia menghasilkan teknologi, rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan. Cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan (selo sumarjan dan sulaiman..s)
PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah "Thomas Robert Malthus". Dalam edisi pertamanya "Essay Population" tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan - persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian. Ini disebabkan karena manusia sebagai makhluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.
DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihitung dengan cara : pertambahan penduduk = (lahir - mati) + (datang - pergi). Pertambahan penduduk alami karenadiperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, sering disebut Crude Birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu disebut Age Specifica Fertility Rate (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1+r)n X Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahuun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonesia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2, 4, 5. Berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia (1 + 2,4/100) 40 X 96 juta = 248 juta.
KOMPOSISI PENDUDUK
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebagainya. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahiu komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun / dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki - laki ada disebelah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukan interval umur dan garis horisontalnya menunjukan jumlah atau prosentasi.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
- Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
- Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukan bahwa penduduk usia muda jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
PERSEBARAN PENDUDUK Sejak masa purba, daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya. Prinsip tempat tinggal mendekati tempat kerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk ditiap - tiap daerah. dari prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan soelaiman Soemardi, yang merumiskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. dari pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk menginterprestasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi.
Para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umum diperinci menjadi 7 unsur, yaitu :
- Unsur religi
- Sistem kemasyarakatan
- Sistem peralatan
- Sistem mata pencaharian hidup
- Sistem bahasa
- sistem pengetahuan
- Seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud, antara lain :
- Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
- Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
- Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yang statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia. Ajaran Budha berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta - kasta dalam masyarakat.
Penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya - karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan / arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita orang malang, candi penataran dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah provinsi jawa timur.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka - pemuka islam yang disebut wali sanga. Masuknya agama Islam ke Indonesia, berlangsung dalam suasana damai, karena Islam masuk ke Indonesia tidak dengan paksa.
Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai surut, berkembanglah negara - negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara - negara yang dimaksud adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di Jawa Barat, negara Demak di pesisir utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan.
Agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk didaerah yang bersangkutan. Misalnya di Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatra Timur, Sumatra Barat, dan pesisir Kalimantan.
KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain adalah kebudayaan Barat. Tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Di pusatt kekuasaan pemerintah Belanda, di kota - kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan barat di sekolah - sekolah dan kemampuan / kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Pengaruh kebudayaan eropa yang masuk ialah agama Khatolik dan agama Kristen Protestan. Agama - agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi - organisasi penyiaran agama (missie untuk agama Khatolik dan Zendig untuk agama Kristen).
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Opini umum menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya. Suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas - batas pada prilaku seseorang. Batas - batas tersebut menjadi suatu "aturan permainan" dalam pergaulan hidup.
Sifat - sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Di luar itu, ciri - ciri kepribadian suatu kelompok masyarakay / bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari - hari.
PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Didalam masyarakat dibedakan adanya cara atau "usage" kelaziman (kebiasaan) atau "folkways" tata kelakuan atau "mores", dan adat istiadat "costom". Usage menunjukan pada suatu bentuk perbuatan, usage lebih menonjol di dalam hubungan antar individu didalam masyarakat.
Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang - ulang dalam bentuk yang sama. Norma - norma tersebut setelah mengalami proses tertentu pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses tersebut dinamakan proses institusionalisasi, yaitu suatu proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan, sehingga norma tersebut oleh masyarakat diterima, dihargai dan kemudian ditaati dan dipatuhi dalam mengatur kehidupan sehari - hari.
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial / pranata - pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam, yaitu :
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup (economic institution)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
- Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutions)
- Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)